Tuesday, June 8, 2010

Akhirnya... THE EYE!

My e-Diary oh My e-Diary... :)
Tau, nggak? Kemarin aku ke sekolah buat bayar biaya liburan StuFInE bareng Pak Sigit ke Ummi 'n nyerahin kado buat ultahnya... di sana aku ketemu lagi sama teman-teman! Bahagianyaaa... truz, nih... rencana yang tanpa rencana ( maksudnya rencana dadakan ) muncul! Berawal dari si Ummi yang penasaran 'n ngebet banget nonton Chasing Liberty, eh tiba-tiba muncul ide! Nyewa VCD Chasing Liberty di Violet! Udah gitu Ummi punya 'n bawa kartu peminjamannya lagi! Asyiiikk... akhirnya kita jalan kaki ke Violet 'n sampai sana... yaahh... ternyata Chasing Liberty-nya lagi dipinjam. Batal, deh... eh, mendadak aku ingat truz usul, "Ummi, nonton The Eye, yuk!" truz Ummi jawab, "Oh, yang di On the Spot, ya? Alone sekalian, ada nggak?"
Yaa... walaupun ujung-ujungnya cuma pinjam satu kaset, yaitu The Eye ( Vendra, akhirnya aku nonton The Eye juga! ), tapi aku udah seneng banget! Apalagi nontonnya di rumah Ummi... waaw, aku, kan, belum pernah ke rumah Ummi... aku juga belum pernah ke daerah Berkoh ataupun Pancurawis ( aku ndeso banget, ya, Mi?? ), hehehe...^^;



Pas nonton, deg-degan... maklum, selain deg-degan karena senang juga karena mandan takut ( soalnya aku nggak kuat nonton film horror, hehehe... ). Apalagi nontonnya di kamar atas... sepi... tapi enak! Lesehan dan sound system-nya dahsyat, jadi serasa lagi di bioskop. Truz juga ditemenin kerupuk ikan, jus jambu, 'n pukis. Hehehe...
Filmnya udah mulai... si Ummi malah bolak-balik ke warung! Waduh, Mi... aku sendirian, dong... tapi, nggak apa-apalah! Ada bantal ini... hahaha...
Ceritanya seru... tentang seorang perempuan bernama Sydney Wells ( Jessica Alba ) yang buta sejak umur 5 tahun gara-gara main petasan sama kakaknya, Helen Wells ( Parker Posey ). Tapi, biarpun buta si Sydney selalu bikin aku kagum, lho... soalnya dia mandiri banget 'n jago main biola! Pas main biola, anguuunn... banget! Aku sama Ummi sampai bolak-balik gumun, "Ini cewek cantik banget, ya..."





Suatu hari, Sydney mendapat donor kornea yang akhirnya ia akan menjalani operasi transplantasi kornea supaya dia bisa ngeliat lagi. Hari-harinya selama di rumah sakit selalu ditemani 'n diajak ngobrol oleh seorang anak kecil, Alicia Milstone ( Chloe Moretz ), yang juga dirawat di sana. Katanya, sih, ada "bola golf" dalam kepalanya... kanker-kah?
( Aku bahkan masih ingat kata-kata terakhir dari Alicia, "Sydney, jangan takut. Dunia itu indah..." )



Setelah Sydney selesai operasi, dia bisa melihat tapi nggak total. Penglihatannya buram banget... tapi anehnya, dia bisa ngeliat "sesuatu" ( yang jelas-jelas "tidak nyata" ) sampai suatu ketika dia melihat pasien yang sekamar sama dia ( lupa namanya ) terbangun tengah malam 'n ngomong sendiri. Dengan penglihatan yang samar-samar, si Sydney melihat pasien itu diajak keluar kamar oleh sebuah bayangan ( hitam-hitam nggak jelas gitu, deh... mukanya mandan mirip Dementor ) sampai akhirnya menghilang. Kemudian keesokan harinya pasien itu diberitakan telah meninggal dunia...
Setelah keluar dari rumah sakit, Sydney bukannya senang dengan penglihatan barunya, melainkan dibuat bingung dan stress. Dia selalu melihat bayangan-bayangan itu dan setiap kali orang yang dihampiri bayangan tersebut pasti meninggal, sampai akhirnya dia sadar kalau bayangan-bayangan itu ( semacam malaikat pencabut nyawa apa, ya...?? ) bakal menghampiri dan menjemput orang-orang yang akan menemui ajalnya. Sydney mencoba menjelaskan apa yang dia lihat tapi nggak ada yang percaya, termasuk kakaknya dan dokter matanya sendiri, Dr. Paul Faulkner ( Alessandro Nivola ). Dan Sydney yakin, kalau semua kejadian ini ada hubungannya dengan apa yang dialami si pendonor kornea ini sebelumnya...



Sydney terus mendesak Dr. Paul Faulkner buat ngasih tau siapa pendonor kornea ini sebelumnya. Awalnya Dr. Paul menolak, tapi lama-lama akhirnya nyerah juga. Sydney 'n Dr. Paul sama-sama berangkat ke Meksiko untuk mencari tau tentang pendonor korneanya, Ana Cristina Martinez ( Fernanda Romero ). Barulah setelah mereka bertemu dengan ibunya Ana, mereka tau tentang masa lalu Ana...



Ana disebut-sebut sebagai "bruja", yang artinya "penyihir". Dia dikucilkan sejak kecil karena bisa melihat kematian 'n orang-orang di sekitarnya takut padanya. Suatu hari, Ana bersikeras kepada seluruh pekerja di pabrik tempat ibunya kerja supaya cepat-cepat meninggalkan pabriknya karena bakal terjadi kebakaran tapi para pekerjanya pada nggak percaya. Untung ibunya Ana mempercayai "bakat" Ana 'n segera meninggalkan pabrik. Setelah pabrik terbakar, semua orang langsung melimpahkan kesalahannya pada Ana. Dia dilempari batu sampai matanya berdarah-darah, hingga akhirnya dia memutuskan untuk bunuh diri di ruang bawah tanah rumahnya.



Sydney yang telah mengetahui masa lalu Ana segera meninggalkan Meksiko dan segera kembali ke tempatnya bersama Dr. Paul, tapi dasar apes... mereka terjebak kemacetan gara-gara polisi lagi melakukan pengejaran terhadap buronan yang lagi kabur. Tiba-tiba, Sydney melihat bayangan aneh itu lagi 'n jumlahnya banyak banget! Sydney yang menyadari itu ( sebelumnya Sydney juga udah pernah memimpikan tentang hal ini ) langsung memberitahu Dr. Paul 'n mereka segera memberitahu para penumpang yang terjebak macet di sana dengan dalih bahwa ada bom yang akan meledak. Eeh... ternyata "penglihatan" Sydney benar! Mobil buronan yang sedang dikejar polisi itu menabrak truk bensin yang akhirnya... DUARR!! Lucunya, di scene ini aku 'n Ummi sempat berpikir, "Perasaan tadi supir truk bensinnya tidur... tadi sebelumnya udah dibangunin truz diselamatin belum, ya?"



Sebelum api menyebar ke seluruh mobil, Sydney 'n Dr. Paul harus segera menyelamatkan seorang ibu yang pingsan 'n anak kecil yang terkunci di dalam mobil. Untungnya mereka berhasil diselamatkan. Tapi, tragisnya... mereka lagi berada di belakang sebuah mobil truz Sydney melihat api menjalar sampai ke bagian kaca belakang mobil dan... PYARR!! Mata Sydney langsung kena 'n kemasukan pecahan kaca! Aduh, pasti sakit... orang kelilipan aja udah perihnya minta ampun, gimana kemasukan pecahan kaca, ya...? Hiii...
Sydney segera dibawa ke rumah sakit. Dia harus menerima kenyataan bahwa dia akan buta lagi tapi dia nggak pernah menyesal. Dia terus bangkit 'n main biola lagi. Sayangnya dari tadi aku cari-cari gambar Sydney lagi main biola pas scene terakhir ini di Google nggak nemu-nemu... padahal anggun bangeett... duh...



Pokoknya film ini bagus banget... seru! Aku jadi tambah tertarik buat nonton lagi 'n beli VCD original-nya ( aku nggak mau yang bajakan )! Ada yang tau dijual di mana?
Dan terima kasih untuk Dwi Novendra Adinata yang sudah merekomendasikan film ini ( kamu benar-benar berhasil menghipnotisku, Vendra! :D )... bagus banget 'n aku senang + puas udah bisa nonton film ini! Ntar kalau aku udah beli VCD-nya, tak pinjemin, deh... hihihi...^^
Truz makasih juga buat Ummi Arifah Miftahussalamah yang udah kubuat repot karena selama ( kurang-lebih ) 5 jam aku di rumahmu untuk nonton, curhat, 'n makan ( makasih atas mie gorengnya. Kenyaaang... ), hehehe... makasih banget, ya, Mi... kapan-kapan kita nonton lagi. Kalau bisa Chasing Liberty... OK?
(^_^)d

No comments: