KENAPA?
Sebuah pertanyaan yang selalu menggelayut dalam benakku.
Tidak bisakah aku mengambil jalan lurus?
Atau...
Tidak bisakah kau mengerti aku?
Kenapa?
Memangnya kenapa kalau air mataku tak bisa dihentikan?
Tiap kali aku melihatmu, rasanya aku ingin pergi saja... menghindarimu.
Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap waktu...
Tak bisakah kau kosongkan ruang di hatiku yang selalu penuh dengan kenangan-kenangan akan dirimu?
Terlalu puitis? Mungkin...
Kalau begitu maaf... "MAAF", hanya itu yang bisa ku katakan padamu.
Setiap aku melihatmu, menatapmu...
Bibirku kelu. Tak bisa bicara sepatah kata pun.
Yang ada hanya senyum. Tersenyum kecil... sambil bertanya-tanya...
"Masihkah kau ingat akan semua itu? Tak adakah yang tersisa satu pun tentangku dalam dirimu?"
Setiap kali aku mengingatmu.
Setiap kali itu pula aku terjatuh.
Luka batin yang tak tertahankan.
Tapi, tak ada artinya juga aku menangis.
Karena aku sudah hilang dari hidupmu.
Setiap aku bertemu denganmu, berbicara denganmu...
Tak terbendung kata "maaf" ingin terus mengalir deras dari mulutku...
Maaf, maaf...
Maaf aku belum bisa melupakanmu.
Maaf aku belum bisa berhenti menangis.
Maaf aku selalu melihat ke belakang.
Maaf aku selalu membuatmu susah.
Dan maaf karena aku mengingkari janji, aku belum bisa menjadi sahabat yang baik untukmu.
Karena dengan adanya perasaan ini...
Aku belum bisa menganggapmu sahabat, belum...
Sampai sekarang...
Sulit rasanya...
"Rasa" itu tak akan pernah lenyap dalam sekejap.
Masih bisa ku rasakan bagaimana kamu memanggil namaku.
Sambil menepuk pundak kananku.
"Li...", begitu ucapmu.
Dan terkadang aku pun masih bisa merasakannya walau kau tak lagi bersamaku.
Dan ketika aku merasakannya...
Merasakan kehadiranmu.
Panggilan darimu.
Aku menoleh...
Mencarimu.
Tapi tak ku temukan dirimu yang selalu membekas dalam ingatanku.
Aku...
Selalu...
Ingin menangis.
Ingin berlutut.
Maaf...
Benar-benar maaf.
...Dan KENAPA?
*Maaf aku tidak bisa jadi sahabat yang baik untukmu*
4 comments:
bunda , yusi like this :)
Hehehe... I like your posting too... terutama yang "aku IDENTIK dengan dia, kenapa?"
Senasib, ya?
bagus banget nih entrinya ..
masa sih ? itu kisahnya bunda juga kah ?
Yaa... kira-kira begitulah... hehehe...
Post a Comment