Aku nggak tau harus mulai dari mana...
Tapi satu hal yang pasti...
Walau sudah tiga bulan tujuh hari semenjak putusnya hubungan kita...
Tapi susah untuk melupakan semua kenangan-kenangan yang ada.
Delapan bulan enam belas hari...
Walau mungkin dalam waktu sesingkat itu tak ada sedikit pun kenangan yang berarti...
Tapi selalu hadir dalam benakku tiap kali kau melintas di depanku.
Tuhan...
Aku tau dalam agama tak memperbolehkan seorang ikhwan dan akhwat menjalin suatu hubungan tanpa ikatan resmi yang sakral...
Salahkah aku?
Dosakah aku?
Berpandangan dalam nafsu antara ikhwan dan akhwat pun zina.
Jadi, yang ku perbuat selama ini... zina?
Tapi kenapa SETAN itu masih melekat dalam diriku...!?
Setiap aku memandangimu dari kejauhan...
Aku selalu berharap...
Tuhan, buatlah ia menengok padaku.
Melihat diriku.
Melambaikan tangannya padaku.
Sambil tersenyum manis yang hanya ditujukan untukku.
Kini saat kau sedang bersama yang lain...
Tertawa. Bercanda. Bersama...
Ingin rasanya aku berlari secepatnya...
Menangis. Sendirian.
Tuhan...
Apa sudah ada yang lain di hatinya?
Ya Allah...
Maaf.
Maaf.
Maaf.
Maaf selalu melakukan hal yang salah.
Maaf aku belum bisa melupakannya.
Apa sekarang tak ada sedikit saja "rasa" untukku di hatimu?
Pernahkah kau berpikir sedikit saja tentangku? Tentang keadaanku, mungkin...
TIDAK, ya?
Lalu untuk apa aku terus-menerus memikirkanmu selama ini!?
Tak ada gunanya. KOSONG!
Tangisku sia-sia! Amarahku sia-sia!
Terbuang semua...!!
KAU PUAS!?
Rasanya ingin sekali aku MEMAKI-MAKI DIRIMU dan juga DIRIKU SENDIRI.
SIALAN BANGET lah!
Tapi apa? TAK ADA SATU PUN KATA MAKIAN YANG KELUAR DARI MULUTKU UNTUKMU.
Semua kupendam dalam hati. KUPENDAM SENDIRI.
Aku hanya bisa menangis.
Dan memohon ampun.
Maaf... maaf... maaf...
Maafkan aku, Ya Allah...
Bantu aku, Ya Allah...
Sudahlah...
Lepaskan saja.
Biarlah. Pergilah.
Ya Allah...
Ikhlaskan hatiku.
Cinta itu... menjauhlah.
Tinggalkanlah aku sendiri.
Cinta itu... musnahkanlah.
Karena kau satu-satunya...
Yang ku cintai.
No comments:
Post a Comment